Pasa'pi' adalah pengikat kepala yang digunakan sebagai salah satu dari assesoris perlengkapan pakaian adat Toraja. Kata Pasa'pi' biasa juga disebut dengan singkat Sa'pi'.
Perempuan Toraja menganggap bahwa Sa'pi' ini adalah simbol dari "mahkota", atau arti lainnya iaitu "kehormatan" bagi kaum perempuan Toraja. Oleh itu, kegunaannya sejak dulu sering diikatkan pada bagian kepala perempuan, tepatnya pada bagian Kideh (dahi) atau diatas kideh jika rambut pemakainya disanggul.
Nah.. Kebayangkan hari-hari ini begitu banyak sekali orang yang memakai Pasa'pi' dengan cara-cara yang kurang pas dengan banyak alasan. Seperti rambut tidak disanggul, takut poni rusak, atau ingin tampil beda, bisa jadi juga tidak mengetahui cara memakainya.
Sehingga terkadang ikatan Sa'pi' dibuat menghadap ke atas seperti bando atau diikatkan pada rambut bagian belakang. Terkadang juga penari yang memakai topi etnik Toraja kurang pas, karena mereka mengikatkan Pasa'pi'nya pada dibagian lehernya.
Padahal cara untuk memakai Pasa'pi' buat para penari bertopi adalah mengikat Pasa'pi'nya dibagian topinya.
Satu hal yang harus kita ingat bersama, Sa'pi' tersebut diikat menghadap ke depan, bukan ke atas, ke bawah, ke kanan, ke kiri, atau ke belakang. Melainkan cara yang pas adalah Pasa'pi menghadap ke depan.
Tidak ada salahnya jika kita berinovasi dan berkreasi, tapi untuk pemakaian Pasa'pi kita harus ikatkan di kepala dengan cara-cara yang telah diajarkan oleh pendahulu kita.
Jadi kita semakin mengetahui cara mengikat Pasa'pi' dengan benar. Lestarikan pemakaian baju adat daerah kita Bayu Pokko' & Bayu Seppa Tallung Buku..
Tabe' solanasang.. :)
Berikut saya telah menandai beberapa foto, sebagai referensi kita. Yang saya tandai dengan tanda silang berarti kurang pas, dan yang saya tandai berbentuk hati berarti pas.